Tes Logical Fallacy

90% orang gagal sadar kalau mereka lagi dibohongi sama logika yang sesat. Coba tes IQ logika kamu sekarang: Saya kasih 5 argumen yang terdengar genius, tugas kamu temukan di mana cacatnya. Kalau bisa jawab benar semua, kamu ngeri!

Muhamad Rizki Sunarya

12/8/20252 min read

a man in a white shirt and jeans standing in front of a white wall
a man in a white shirt and jeans standing in front of a white wall

Sumber foto:Freepik

Pengertian: Apa itu Logical Fallacy?

Secara sederhana, Logical Fallacy adalah bug atau kesalahan dalam logika berpikir. Argumennya mungkin terdengar masuk akal dan persuasif di permukaan, tapi strukturnya cacat.

Ini bukan sekadar fakta yang salah, melainkan cara menarik kesimpulan yang ngawur. Orang sering menggunakannya (sengaja atau tidak) untuk memanipulasi emosi, memenangkan debat tanpa bukti, atau menipu audiens.

Tips & Trik Mendeteksi Sesat Pikir

Berikut cara cepat mengaktifkan radar anti-bodoh kamu:

  • Cek Serangannya: Apakah dia menyerang ide-nya atau orang-nya? Kalau debat soal kebijakan tapi malah bahas fisik/masa lalu lawan, itu lampu merah.

  • Cek Ekstremnya: Apakah dia memaksamu memilih hanya dua pilihan (Hitam/Putih), padahal dunia itu abu-abu? Hati-hati jebakan False Dilemma.

  • Cek Otoritasnya: Apakah dia bilang "Ini benar karena Profesor X bilang begitu"? Ingat, orang pintar juga bisa salah. Cek datanya, bukan gelarnya.

  • Cek Sambungannya: Mentang-mentang kejadian A terjadi sebelum B, bukan berarti A penyebab B. Jangan tertipu kebetulan.

  • Cek Emosinya: Kalau argumennya bikin kamu marah banget atau takut banget tanpa data jelas, kemungkinan besar itu manipulasi, bukan logika.

Tantangan: 5 Materi Soal & Jawaban

Berikut adalah simulasi argumen yang terdengar pintar tapi fallacy. Coba temukan kesalahannya sebelum membaca penjelasannya.

Soal 1: Serangan Personal

Argumen: Kalian jangan dengerin tips keuangan dari Pak Budi. Lihat tuh, dia aja pernah cerai dua kali. Mana bisa dia ngatur uang kalau ngatur rumah tangga aja gagal?

Jawaban: Ad Hominem

Penjelasan: Ini sesat pikir karena menyerang pribadi/karakter seseorang (perceraian), bukan membantah argumennya (tips keuangan). Status pernikahan Pak Budi tidak ada hubungannya dengan validitas ilmu akuntansinya.

Soal 2: Memutarbalikkan Omongan

Argumen: Oh, jadi kamu nggak setuju sama program makan siang gratis ini? Wah, kejam banget ya. Berarti kamu emang pengen lihat anak-anak miskin kelaparan dan gizi buruk, kan?

Jawaban: Strawman Fallacy (Orang-orangan Sawah)

Penjelasan: Lawan bicara mengubah argumenmu menjadi versi yang ekstrem dan jahat agar mudah diserang. Padahal, tidak setuju programnya bukan berarti setuju anak kelaparan; mungkin kamu punya solusi lain yang lebih efektif.

Soal 3: Pilihan Palsu

Argumen: Kamu harus dukung partai kami sepenuhnya. Kalau kamu mengkritik kami sedikit saja, itu artinya kamu antek musuh dan pengkhianat negara!

Jawaban: False Dilemma (Hitam Putih)

Penjelasan: Argumen ini membatasi pilihan hanya dua: dukung total atau jadi musuh. Padahal realitasnya ada banyak opsi lain (misal: mendukung tapi tetap kritis, atau netral).

Soal 4: Mencatut Tokoh Terkenal

Argumen: Investasi koin micin ini pasti bakal to the moon dan aman banget. Kenapa? Karena kemarin aktor favoritku nge-post foto logonya di Instagram Story.

Jawaban: Appeal to Authority (Salah Otoritas)

Penjelasan: Menganggap sesuatu benar hanya karena orang terkenal (yang bukan ahlinya) mengatakannya. Aktor itu ahli akting, bukan ahli analisis finansial atau blockchain.

Soal 5: Mencocoklogi Sebab-Akibat

Argumen: Sumpah, sejak aku ganti wallpaper HP jadi gambar kucing hoki ini, penjualanku naik 200%. Kalian wajib pakai gambar ini kalau mau kaya!

Jawaban: Post Hoc Ergo Propter Hoc (False Cause)

Penjelasan: Hanya karena kejadian B (penjualan naik) terjadi setelah A (ganti wallpaper), bukan berarti A penyebab B. Bisa jadi penjualan naik karena memang lagi musim gajian, bukan karena gambar kucing.

Klik tombol Mulai untuk melanjutkan dan buktikan kemampuanmu sekarang

Tes Terkait