Harga Emas Tembus Rekor, Saham Emiten Tambang Kompak Mengkilap di Bursa
HRTA melesat hampir 10 persen memimpin rally sektor, investor berburu cuan di tengah lonjakan harga komoditas mulia global


Sumber foto:Theguardian
Saham-saham emiten tambang emas di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mencatatkan penguatan signifikan pada perdagangan Rabu (24/12/2025). Rally ini terjadi seiring harga emas global yang menembus level rekor tertinggi baru, memantik aksi beli investor terhadap sektor pertambangan logam mulia.
HRTA Pimpin Penguatan
Berdasarkan data BEI pukul 10.11 WIB, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) tampil sebagai jawara dengan lonjakan 9,61 persen ke level Rp2.110 per saham. Emiten yang bergerak di bisnis perhiasan dan perdagangan emas ini menjadi magnet utama pelaku pasar di sesi pagi.
Penguatan signifikan juga dibukukan PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) yang melompat 3,25 persen ke Rp1.745 per saham, disusul PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) yang terkerek 2,68 persen dan PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) naik 2,25 persen.
Sementara itu, tiga emiten lainnya turut menguat meski dengan persentase lebih moderat. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) meningkat 1,57 persen, diikuti PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang terapresiasi 0,45 persen, dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menguat tipis 0,43 persen.
Emas Global Cetak Rekor
Penguatan kompak saham-saham tambang emas domestik tidak lepas dari sentimen positif pasar komoditas global. Harga emas dunia mencatatkan rekor tertinggi baru, didorong oleh kombinasi faktor ketidakpastian geopolitik, ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter, serta permintaan safe haven yang tetap solid menjelang pergantian tahun.
Bagi investor, momentum ini menjadi peluang untuk mengakumulasi saham-saham berbasis komoditas emas yang secara historis bergerak searah dengan harga acuannya di pasar internasional.
Prospek Tetap Positif
Analis memperkirakan tren positif sektor pertambangan emas berpotensi berlanjut selama harga komoditas acuan bertahan di level tinggi. Emiten dengan eksposur langsung terhadap produksi dan penjualan emas — seperti ANTM, ARCI, dan MDKA — diproyeksikan mencatatkan perbaikan kinerja keuangan di kuartal mendatang.
Namun, investor tetap disarankan mencermati volatilitas harga komoditas yang dapat berubah cepat mengikuti dinamika pasar global.
