DPR Minta Kajian Lingkungan Ketat atas Rencana Prabowo Dorong Sawit untuk Energi Papua

Rencana Presiden Indonesia Prabowo Subianto menjadikan Papua swasembada energi melalui pengembangan kelapa sawit menuai perhatian parlemen, yang menekankan perlunya kajian dampak lingkungan ketat untuk melindungi hutan alam dan tata ruang wilayah.

Muhamad Rizki Sunarya

12/17/20251 min read

a man in a suit and tie sitting at a table
a man in a suit and tie sitting at a table

Sumber foto:Sinpo

Presiden Indonesia Prabowo Subianto mendorong pemanfaatan kelapa sawit sebagai sumber bahan bakar minyak (BBM) guna mencapai swasembada energi di Papua. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Alex Indra Lukman pada Rabu (17/12) mengatakan kebijakan tersebut harus disertai perencanaan matang dan analisis dampak lingkungan yang komprehensif.

“Kami berharap arahan dari Bapak Presiden dilaksanakan dengan perencanaan dan analisa dampak lingkungan yang baik sehingga tata ruang tetap terjaga, dan hutan alam sebagai wilayah serapan air terlindungi,” kata Alex kepada wartawan.

Alex menegaskan tidak seluruh kawasan hutan Papua dapat dialihfungsikan untuk perkebunan sawit. Menurutnya, hutan alam yang berfungsi sebagai daerah tangkapan air harus tetap dipertahankan.

“Hutan harus dimanfaatkan untuk kehidupan, tetapi jangan sampai kebijakan justru menjadi sumber malapetaka,” ujarnya.

Pernyataan tersebut muncul di tengah upaya pemerintah mengurangi ketergantungan Papua terhadap pasokan BBM dari luar wilayah, yang selama ini menyebabkan tingginya harga energi di kawasan timur Indonesia.

Sehari sebelumnya, Prabowo mengatakan Papua memiliki potensi besar untuk mengembangkan sumber energi lokal yang dikelola masyarakat setempat, termasuk bioenergi dari sawit, serta energi terbarukan seperti tenaga surya dan pembangkit listrik tenaga air skala kecil.

“Daerah-daerah Papua harus menikmati hasil dari energi yang diproduksi di Papua,” kata Prabowo saat memberikan arahan kepada para kepala daerah se-Papua di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/12).

Ia menambahkan, kemajuan teknologi telah menurunkan biaya energi surya dan memungkinkan pemanfaatan pembangkit hidro mini di wilayah terpencil. Menurut Prabowo, langkah tersebut akan mengurangi kebutuhan pengiriman BBM dari daerah lain yang selama ini menambah beban biaya logistik.

Selain kelapa sawit, Prabowo juga menyebut tanaman lain seperti tebu dan singkong sebagai bahan baku potensial biofuel. Pemerintah menargetkan seluruh wilayah Indonesia mencapai swasembada energi dalam lima tahun ke depan, sebagai bagian dari strategi ketahanan energi nasional.

Berita Terkait