Britania Tak Akan Kalahkan AS dalam Perlombaan AI — Mantan Ilmuwan Google Peringatkan, “Saatnya Berani, Bukan Ikut-Ikutan

Mantan ilmuwan Google bongkar rahasia: Inggris ga akan menang di lomba AI — kecuali mulai berani beda

Muhamad Rizki Sunarya

11/25/20252 min read

Sumber foto:BBC.com

Inggris diminta berhenti bermimpi menyalip Amerika Serikat dan China dalam perlombaan kecerdasan buatan. Pesan itu datang dari Llion Jones—ilmuwan komputer asal Wales yang ikut menciptakan Transformer, teknologi yang menjadi “otak” dari seluruh gelombang AI modern, termasuk ChatGPT.

Jones, yang dulu mengguncang dunia lewat makalah legendaris Attention Is All You Need pada 2017, kini angkat bicara: jangan memaksa bertarung dengan raksasa AI dunia — mainkan permainan yang berbeda.

“Negara seperti Wales atau Inggris tidak akan menang melawan hyper-scalers. Jadi berhentilah mengejar. Jadilah berani dan lakukan hal yang berbeda.”

Dari kantornya di Tokyo sebagai CTO Sakana AI — perusahaan riset spekulatif yang fokus pada masa depan AI — Jones menilai Inggris terlalu sibuk mengejar teknologi yang sudah dimonetisasi oleh Amerika Serikat dan China.

Ia menegaskan bahwa industri butuh AI yang berani menolak, bukan AI yang hanya ingin menyenangkan pengguna.

“AI sekarang terlalu menjilat. Mereka harus bisa bilang ‘kamu salah’ — bukan hanya ‘iya, kamu benar.’”

Wales Bisa Bangkit — Jika Berani Keluar Jalur

Menurut Jones, satu-satunya cara bagi Wales maupun Inggris untuk kembali masuk peta AI global adalah menciptakan lingkungan riset yang bebas, kreatif, dan berani mengambil risiko.

Ia menyarankan:

  • Fokus pada riset yang berbeda, bukan ikut lomba membangun model raksasa.

  • Ciptakan ruang akademik dan industri yang memberi kebebasan bereksperimen.

  • Ambil “taruhan jangka panjang” yang bisa mengembalikan mereka ke arena global.

Bisnis Wales Sudah Bergerak, Tapi Infrastruktur Masih Tertinggal

Bisnis kecil hingga besar di Wales mulai memasukkan AI ke operasi mereka—dari produksi film, transformasi digital, hingga efisiensi operasional.

Menteri Bisnis Inggris, Peter Kyle, menyebut:

“Peningkatan produktivitas 1% saja bisa menciptakan aktivitas ekonomi senilai £240 miliar.”

Namun masalah besar masih mengganjal: listrik.

Wales, terutama wilayah tengah, kekurangan infrastruktur kelistrikan modern untuk menopang pusat data dan layanan AI. Rencana pembangunan jaringan baru memicu protes karena pemasangan tiang listrik di pedesaan.

Stuart George dari Green GEN Cymru memperingatkan:

“Tanpa jaringan listrik modern, Wales akan tersingkir dari perlombaan AI.”

Elektrifikasi mobil, rumah, bisnis, hingga pusat data tak bisa berjalan tanpa jaringan yang diperkuat.

AI Sudah Ada di Tangan Kita. Tantangan Selanjutnya: Membuat AI yang Berani Berdebat

Meski dunia membicarakan masa depan AI, Jones mengingatkan bahwa masalah paling mendesak justru ada di AI yang kita pakai saat ini.

Menurutnya, model seperti chatbot telah dilatih untuk menyenangkan manusia — dan itu berbahaya.

“Manusia senang diberi tahu bahwa mereka benar. Itu membuat mereka mudah disesatkan.”

Solusinya?

Membangun AI yang tak takut berkata: “Tidak, kamu salah.”

Berita Terkait