10 Kalimat HRD yang Sebenarnya Punya Arti Tersembunyi
ARTIKELBAHASA INDONESIA


Kita akan pertimbangkan dulu, ya. Artinya apa coba?
Spoiler: bukan kabar baik.
Interview sudah selesai, CV sudah rapi, senyum sudah maksimal. Tapi kok, kalimat penutup dari HRD-nya terdengar... ambigu, ya?
Yup, dunia HRD punya bahasa diplomatis tersendiri — kalimat-kalimat halus yang sebenarnya punya arti lain di balik layar. Supaya kamu nggak kebingungan (dan nggak terlalu berharap), yuk bedah 10 kalimat HRD yang sering bikin galau, lengkap dengan terjemahan jujur versi profesional dan sedikit humor.
1. Akan kami pertimbangkan dulu, ya.
💬 Terjemahan jujur:
Maaf, kamu belum lolos... tapi kami nggak enak ngomong langsung.
📌 Biasanya ini sinyal halus penolakan. HRD mencoba menutup sesi dengan sopan tanpa mematahkan semangat secara frontal.
2. Kami akan hubungi kembali secepatnya.
💬 Terjemahan jujur:
Kalau kamu nggak dengar kabar dalam seminggu... ya, anggap saja sudah selesai.
📌 Jangan tunggu HP bunyi. HRD biasanya hanya menghubungi kandidat yang lanjut ke tahap berikutnya. Yang nggak? Ghosting profesional.
3. Saat ini kami sedang mencari kandidat yang lebih sesuai.
💬 Terjemahan jujur:
Kualifikasimu nggak cukup cocok, tapi kami harus bilangnya sopan.
📌 Kadang kamu overqualified. Kadang underqualified. Tapi HRD nggak akan sebutkan itu langsung — cukup bilang belum cocok.
4. Kami akan menyimpan CV Anda untuk keperluan di masa depan.
💬 Terjemahan jujur:
CV-nya akan tenggelam di folder bernama ‘Mungkin Suatu Hari’.
📌 Jangan terlalu berharap. Ini seperti disuruh move on tapi masih dijanjiin “kalau jodoh nggak ke mana”.
5. Mohon menunggu keputusan dari user.
💬 Terjemahan jujur:
User (atasan) masih galau... atau lupa kamu ada.
📌 Kadang user memang sibuk. Kadang, kamu sebenarnya bukan prioritas utama.
6. Boleh tahu kenapa Anda resign dari pekerjaan sebelumnya?
💬 Terjemahan jujur:
Ada potensi masalah nggak, nih, sama attitude kamu?
📌 Pertanyaan ini bukan basa-basi. HRD lagi ngecek apakah kamu drama-free atau pembawa konflik di kantor lama.
7. Posisi ini sangat kompetitif.
💬 Terjemahan jujur:
Pelamarnya banyak, dan kamu belum tentu termasuk yang di atas.
📌 Ini warning halus bahwa kamu harus punya nilai jual ekstra. Kalau biasa-biasa aja, siap-siap tenggelam.
8. Kami sangat menghargai ketertarikan Anda pada perusahaan kami.
💬 Terjemahan jujur:
Terima kasih sudah daftar, tapi maaf belum jodoh.
📌 Kalimat pembuka email penolakan standar. Terlihat manis, tapi pahit di ujungnya.
9. Kami masih dalam tahap finalisasi internal.
💬 Terjemahan jujur:
Kami lagi ribut di dalam, kamu tunggu aja sambil deg-degan.
📌 Bisa jadi karena anggaran, perubahan struktur, atau... kandidat lain yang lebih menjanjikan.
10. Kami akan kembali menghubungi Anda jika ada kebutuhan yang sesuai.
💬 Terjemahan jujur:
Kalau nggak ada yang lebih bagus, baru kami ingat kamu.
📌 Ini versi elegan dari “kamu cadangan, tapi jangan sedih dulu”.
Jadi, Haruskah Khawatir?
Tenang, nggak semua kalimat HRD itu kode penolakan. Tapi memahami arti tersembunyinya bisa membantumu mengelola ekspektasi dan tetap realistis.
🎯 Tips Funij:
Jangan pasrah menunggu. Lanjut apply ke tempat lain.
Follow-up boleh, tapi jangan maksa.
Upgrade terus skill dan CV-mu. HRD bisa berubah pikiran kapan saja.
Siapa tahu, HRD yang awalnya bilang kami pertimbangkan dulu... ternyata memang lagi siapin surat offering buatmu. 😉
Kesimpulan:
Bahasa HRD itu seperti es krim rasa wasabi — terdengar manis, tapi bisa pedas kalau nggak ngerti maksudnya.
Kalimat seperti kami akan pertimbangkan atau sedang cari yang lebih cocok sering jadi kode halus yang sebaiknya kita tangkap dengan hati yang lapang dan logika yang jalan.
Bukan berarti HRD jahat — mereka hanya terlatih untuk menyampaikan keputusan dengan cara seprofesional dan sesopan mungkin.
Yang penting, jangan terjebak menunggu kabar yang nggak pasti.
📌 Kalau memang belum rezeki, anggap saja itu tanda buat upgrade diri.
📌 Kalau sudah tahu kode-kodenya, kamu bisa lebih bijak menyikapi hasil rekrutmen.
Dan ingat: ditolak bukan berarti gagal, hanya belum cocok. HRD-nya pun kadang masih belajar memilih.
Sumber Referensi:
funij.com – Platform dokumen profesional dan template kerja
https://www.linkedin.com/business/talent/blog - LinkedIn Talent Blog – “The Subtle Art of Candidate Rejection”
https://hbr.org/ - Harvard Business Review – “What Hiring Managers Think When They Say...”
https://www.glassdoor.com/blog/ - Glassdoor Career Blog – “Recruiter Talk: What They Mean”
Pengalaman kolektif dari komunitas pencari kerja dan HRD Indonesia di platform seperti:
Reddit: r/recruitinghell
Twitter/X dan TikTok seputar #HRDTalks
Forum-forum karier di LinkedIn dan Glints
Call to Action (CTA):
Sudah berapa kali kamu dengar kalimat “kami akan hubungi kembali”?
Atau malah pernah dighosting HRD tanpa penjelasan?
💬 Yuk share pengalamanmu di kolom komentar di bawah!
🎙️ Atau, punya kalimat HRD lain yang perlu kita bedah artinya? Tulis aja — tim funij siap menerjemahkan secara jujur dan (sedikit) jenaka!
📩 Jangan lupa subscribe newsletter funij.com buat tips karier, CV, dan HR insight yang nggak ngebosenin. Karena dunia kerja itu serius — tapi bisa kita hadapi dengan senyum.